Sitem persamaan kuadrat-linear 2 variabel

Nama : Zahra Ediana

Kelas : X IPS 1 

No Absen : 35 

SISTEM PERSAMAAN KUADRAT-LINEAR DUA VARIABEL & CONTOH

Banyak persoalan pada bidang sains, bisnis, dan juga teknik yang melibatkan dua atau lebih persamaan dalam dua atau lebih variabel.

Dan dalam menyelesaikan persoalan tesebut ini, kita harus menemukan solusinya dengan menggunakan sistem persamaan.

Dan untuk SPLDKV sendiri memiliki bentuk umum seperti berikut ini:

y = ax + b (bentuk linear)
y = px2 + qx + r (bentuk kuadrat)



keterangan:

Dengan a, b, p, q, r merupakan bilangan real.

Cara Penyelesaian SPLKDV

Berikut adalah tahapan atau langkah-langkah dalam menyelesaikan persoalan SPLKDV, diantaranya ialah sebagai berikut:

  1. Subtitusikan y = ax+b menjadi y = px2 + qx + r sehingga akan terbentuk persamaan kuadrat.
  2. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat yang terbentuk yaitu x1 dan x2.
  3. Subtitusikan x1 dan juga x2 ke dalam bentuk persamaan bentuk linear untuk memperoleh y1 dan y2.
  4. Himpunan penyelesaiannya yaitu {(x1,y1),(x2,y2)}.

Himpunan penyelesaian antara persamaan bentuk linear dengan bentuk kuadrat mempunyai tiga kemungkinan, diantaranya yaitu:

  1. Apabila D>0, maka garis serta parabola berpotongan di dua titik yang di mana adalah himpunan penyelesaiannya.
  2. Apabila D = 0, maka garis serta parabola berpotongan di satu titik yang di mana adalah himpunan penyelesaiannya.
  3. Apabila D < 0, maka garis seta parabola tidak berpotongan sehingga tidak memiliki himpunan penyelesaian atau { }.

Sistem persamaan linear dan kuadrat atau disingkat SPLK adalah sistem persamaan yang terdiri atas sebuah persamaan linear dan sebuah persamaan kuadrat yang masing-masing bervariabel dua. Contoh SPLK adalah sebagai berikut.

y = 2  x ………………. Persamaan (1)
y = x2  3x + 2 ……… Persamaan (2)
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan menyajikan kumpulan contoh soal dan pembahasan tentang sistem persamaan linear dan kuadrat (SPLK) dengan menggunakan berbagai macam metode. Silahkan disimak baik-baik.

Contoh Soal Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat (SPLK)
1. Carilah himpunan penyelesaian SPLK berikut, kemudian gambarkan sketsa tafsiran geometerinya.
y = x2  1
x  y = 3
Penyelesaian:
Persamaan x  y = 3 dapat kita tulis ulang menjadi bentuk berikut.
y = x  3
subtitusikan y = x  3 ke dalam persamaan y = x2  1 sehingga kita peroleh:
 x  3 = x2  1
 x  3 = x2  1
 x2  x  1 + 3 = 0
 x2  x + 2 = 0
Persamaan kuadrat di atas sulit untuk difaktorkan. Jika kita hitung nilai diskriminannya dengan nilai a = 1, b = 1, dan c = 2, maka kita peroleh:
D = b2  4ac
D = (1)2  4(1)(2)
D = 1  8
D = 7
Karena diskriminannya negatif (D < 1) maka persamaan kuadrat itu tidak memiliki penyelesaian. Oleh karena itu, SPLK di atas tidak memiliki penyelesaian sehingga himpunan penyelesaiannya dapat ditulis . Interpretasi geometri dari SPLK ini adalah tidak adanya titik singgung maupun titik potong antara parabola dan garis lurus. Hal ini dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini.
grafik penyelesaian SPLK (sistem persamaan linear dan kuadrat)
2. Carilah himpunan penyelesaian SPLK berikut, kemudian gambarkan sketsa tafsiran geometerinya.
x + y + 2 = 0
y = x2  x  2
Penyelesaian:
Persamaan x + y + 2 = 0 dapat kita tuliskan sebagai berikut.
y = x  2
Subtitusikan nilai y = x  2  ke persamaan y = x2  x  2 sehingga diperoleh:
 x  2 = x2  x  2
 x2  x + x  2 + 2 = 0
 x2 = 0
 x = 0
Subtitusikan nilai x = 0 ke persamaan y = x  2 sehingga diperoleh:
 y = (0)  2
 y = 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(0, 2)}. Tafsiran geometrinya berupa titik singgung antara garis lurus dan kurva parabola, yaitu di titik (0, 2) seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
grafik penyelesaian SPLK (sistem persamaan linear dan kuadrat)
3. Carilah himpunan penyelesaian dari tiap sistem persamaan linear dan kuadrat (SPLK) berikut ini, kemudian buatlah grafik penyelesaiannya (sketsa tafsiran geometri).
a. y = x  1 dan y = x2  3x + 2
b. y = x  3 dan y = x2  x  2
c. y = 2x + 1 dan y = x2  4x + 3
Jawab:
a. Subtitusikan bagian linear y = x  1 ke bagian kuadrat y = x2  3x + 2, sehingga diperoleh:
 x  1 = x2  3x + 2
 x2  3x  x + 2 + 1 = 0
 x2  4x + 3 = 0
 (x  1)(x  3) = 0
 x = 1 atau x = 3
Nilai x = 1 atau x = 3 disubtitusikan ke persamaan y = x  1.
Untuk x = 1 diperoleh y = 1  1 = 0  (1, 0)
Untuk x = 3 diperoleh y = 3  1 = 2  (3, 2)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(1,0), (3,2)}. Tafsiran geometrinya, garis y = x  1 memotong parabola y = x2  3x + 2 di dua titik yang berlainan yaitu di (1, 0) dan di (3, 2). Perhatikan gambar di bawah ini.
contoh soal grafik penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat (SPLK) berbentuk eksplisit
b. Subtitusikan y = x  3 ke y = x2  x  2 sehingga diperoleh:
 x  3 = x2  x  2
 x2  x  x  2 + 3 = 0
 x2  2x + 1 = 0
 (x  1)2 = 0
 x = 1
Nilai x = 1 disubtitusikan ke persamaan y = x  3 sehingga didapatkan
 y = 1  3 = 2  (1, 2)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(1, 2)}. Tafsiran geometrinya, garis y = x  3 menyinggung parabola y = x2  x  2 di titik (1, 2). Perhatikan gambar di bawah ini.
contoh soal grafik penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat (SPLK) berbentuk eksplisit
c. Subtitusikan y = 2x + 1 ke  y = x2  4x + 3, diperoleh
 2x + 1 = x2  4x + 3
 x2  4x + 2x + 3  1 = 0
 x2  2x + 2 = 0
Persamaan kuadrat ini tidak mempunyai akar real, karena D = (2)2  4(1)(2) = 4 < 0. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong, ditulis . Tafsiran geometrinya, garis y = 2x + 1 tidak memotong maupun menyinggung parabola y = x2  4x + 3. Perhatikan gambar berikut.
contoh soal grafik penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat (SPLK) berbentuk eksplisit
4. Carilah himpunan penyelesaian dari SPLK berikut ini.
x + y  1 = 0 ……….bagian linear
x2 + y2  25 = 0 …..bagian kuadrat berbentuk implisit yang tak dapat difaktorkan
Jawab:
Pada bagian persamaan linear, kita nyatakan y dalam x yaitu sebagai berikut.
 x + y  1 = 0
 y = 1  x

Lalu subtitusikan persamaan y = 1  x ke persamaan kuadrat x2 + y2  25 = 0, sehingga kita peroleh:
 x2 + y2  25 = 0
 x2 + (1  x)2  25 = 0
 x2 + 1  2x + x2  25 = 0
 2x2  2x  24 = 0
 x2  x  12 = 0
 (x + 3)(x  4) = 0
 x = 3 atau x = 4

Setelah nilai-nilai x kita peroleh, selanjutnya subtitusikan x = 3 atau x = 4 ke persamaan linear x + y  1 = 0 yaitu sebagai berikut.
 untuk x = 3 diperoleh:
 x + y  1 = 0
 3 + y  1 = 0
 y  4 = 0
 y = 4
Kita peroleh himpunan penyelesaian (3, 4).
 untuk x = 4 diperoleh:
 x + y  1 = 0
 4 + y  1 = 0
 y + 3  = 3
 y = 4
Kita peroleh himpunan penyelesaian (4, 3).

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3, 4), (4, 3)}. Anggota-anggota dari himpunan penyelesaian SPLK tersebut dapat ditafsirkan sebagai koordinat titik potong garis x + y = 1 dengan lingkaran x2 + y2 = 25. Perhatikan gambar berikut ini.
grafik penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat (SPLK) dengan bagian kuadrat berbentuk implisit
5. Carilah himpunan penyelesaian dari SPLK berikut ini.
2x + 3y = 8
4x2  12xy + 9y2 = 16
Jawab:
Bagian kuadrat dapat difaktorkan sebagai berikut.
 4x2  12xy + 9y2 = 16
 (2x  3y)2  16 = 0
 (2x  3y + 4)(2x  3y  4) = 0
 2x  3y + 4 = 0 atau 2x  3y  4 = 0
Jika hasil ini digabungkan dengan persamaan linear semula, maka akan diperoleh dua SPLDV, yaitu sebagai berikut.
2x + 3y = 8
………. SPLDV pertama
2x  3y + 4 = 0

2x + 3y = 8
………. SPLDV kedua
2x  3y  4 = 0

Selanjutnya masing-masing SPLDV itu diselesaiakan dengan menggunakan salah satu dari metode penyelesaian SPLDV yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Sebagai contoh, kita gunakan metode gabungan.
Menyelesaikan SPLDV  pertama
Dengan menggunakan metode eliminasi, maka dari sistem persamaan 2x + 3y = 8 dan 2x  3y + 4 = 0 kita peroleh nilai y sebagai berikut.
2x + 3y
=
8

2x  3y
=
4
6y
=
12
y
=
2

Kemudian subtitusikan nilai y = 2 ke persamaan 2x + 3y = 8 sehingga diperoleh nilai x sebagai berikut.
 2x + 3(2) = 8
 2x + 6 = 8
 2x = 8  6
 2x = 2
 x = 1
Dengan demikian, SPLDV pertama ini memberikan penyelesaian (1, 2).
Menyelesaikan SPLDV  Kedua
Dengan menggunakan metode eliminasi, maka dari sistem persamaan 2x + 3y = 8 dan 2x  3y  4 = 0 kita peroleh nilai y sebagai berikut.
2x + 3y
=
8

2x  3y
=
4
6y
=
4
y
=
4/6

y
=
2/3

Kemudian subtitusikan nilai y = 2/3 ke persamaan 2x + 3y = 8 sehingga diperoleh nilai x sebagai berikut.
 2x + 3(2/3) = 8
 2x + 6/3 = 8
 2x + 2 = 8
 2x = 8  2
 2x = 6
 x = 3
Dengan demikian, SPLDV pertama ini memberikan penyelesaian (3, 2/3).
Jadi, himpunan penyelesaian SPLK tersebut adalah {(1, 2), (3, 2/3)}.

6. Carilah himpunan-himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dan kuadrat berikut ini.
x + y = 0 ……….. bagian linear
x2 + y2  8 = 0 ….. bagian kuadrat berbentuk implisit yang tak dapat difaktorkan
Jawab:
Pada bagian persamaan linear, kita nyatakan y dalam x, yaitu sebagai berikut.
 x + y = 0
 y = x

Lalu subtitusikan persamaan y = x , ke persamaan kuadrat x2 + y2  8 = 0 sehingga kita peroleh:
 x2 + y2  8 = 0
 x2 + (x)2  8 = 0
 x2 + x2  8 = 0
 2x2  8 = 0
 x2  4 = 0
 (x  2)(x + 2) = 0
 x = 2 atau x = 2

Setelah nilai-nilai x kita peroleh, selanjutnya subtitusikan x = 2 atau x = 2 ke persamaan linear x + y = 0, yaitu sebagai berikut.
 untuk x = 2 diperoleh:
 x + y = 0
 2 + y = 0
 y = 2
Kita peroleh himpunan penyelesaian (2, 2)
 untuk x = 2 diperoleh:
 x + y = 0
 2 + y = 0
 y =  2
Kita peroleh himpunan penyelesaian (2, 2)

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2, 2), (2, 2)}. Anggota-anggota dari himpunan penyelesaian SPLK tersebut dapat ditafsirkan sebagai koordinat titik potong garis x + y = 0 dengan lingkaran x2 + y2 = 8. Perhatikan gambar berikut ini.
grafik penyelesaian SPLK (Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat) implisit yang tidak dapat difaktorkan
7. Carilah himpunan penyelesaian dari SPLK berikut ini.
x + y  1 = 0
x2 + y2  25 = 0
Jawab:
Pada bagian persamaan linear, kita nyatakan y dalam x yaitu sebagai berikut.
 x + y  1 = 0
 y = 1  x

Lalu subtitusikan persamaan y = 1  x, ke persamaan kuadrat x2 + y2  25 = 0, sehingga kita peroleh:
 x2 + y2  25 = 0
 x2 + (1  x)2  25 = 0
 x2 + 1  2x + x2  25 = 0
 2x2  2x  24 = 0
 x2  x  12 = 0
 (x + 3)(x  4) = 0
 x = 3 atau x = 4

Setelah nilai-nilai x kita peroleh, selanjutnya subtitusikan x = 3 atau x = 4 ke persamaan linear x + y  1 = 0 yaitu sebagai berikut.
 untuk x = 3 diperoleh:
 x + y  1 = 0
 3 + y  1 = 0
 y  4 = 0
 y = 4
Kita peroleh himpunan penyelesaian (3, 4).
 untuk x = 4 diperoleh:
 x + y  1 = 0
 4 + y  1 = 0
 y + 3  = 3
 y = 4
Kita peroleh himpunan penyelesaian (4, 3).
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3, 4), (4, 3)}.

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT-LINEAR DUA VARIABEL

Sebelum membahas sistem pertidaksamaan, akan dibahas terlebih dahulu secara tersendiri pertidaksamaan linier dan pertidaksamaan kuadrat dua variabel.
Pertidaksamaan linier dua variabel yaitu suatu pertidaksamaan yang memuat dua variabel dengan pangkat tertinggi satu.
Penyelesaian dari pertidaksamaa linier dua variabel ini merupakan gambar daerah pada grafik Catesius (sumbu-XY) yang dibatasi oleh suatu garis linier.

Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini :
01. gambarlah daerah penyelesaian pertidaksamaan linier y ≤ –2x + 6, dengan x dan y anggota real.
Jawab


Apabila daerah penyelesaian pertidaksamaan linier diketahui dan garis batasnya melalui dua titik tertentu, maka pertidaksamaan liniernya dapat ditentukan.
Jika kedua titik yang diketahui berada pada sumbu-X dan sumbu-Y, maka persamaan liniernya ditentukan dengan rumus:
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada contoh soal berikut:


Sedangkan pertidaksamaan kuadrat dua variabel (x dan y) merupakan suatu pertidaksamaan dengan variabel x memiliki pangkat tertinggi dua
Secara umum bentuk fungsi kuadrat adalah y = ax2 + bx + c dan grafiknya berbentuk parabola. Untuk menggambar grafiknya, diperlukan langkah-langkah tersendiri, yakni :
(1) Menentukan titik potong dengan sumbu x , syaratnya y = 0
(2) Menentukan titik potong dengan sumbu y, syaratnya x = 0
(3) Menentukan titik maksimum/minimum fungsi, yaitu
(4) Menggambar grafik fungsi

Untuk lebih jelasnya, ikutilah contoh soal berikut ini :

04. Gambarlah daerah penyelesaian pertidaksamaan kuadrat y > x2 – 8x + 12
Jawab

(1) Tititk potong dengan sumbu-X syarat y = 0
x2 – 8x + 12 = 0
(x – 6)(x – 2) = 0
x = 6 dan x = 2 Titik potongnya (2, 0) dan (6, 0)

(2) Tititk potong dengan sumbu-Y syarat x = 0
y = x2 – 8x + 12
y = (0)2 – 8(0) + 12
y = 12 Titik potongnya (0, 12)

(3) Menentukan titik minimum fungsi y = x2 – 8x + 12


(4) Gambar daerah penyelesaiannya (Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian)


Terkadang suatu fungsi kuadrat dapat ditentukan jika diketahui beberapa unsurnya, yaitu
a. Jika fungsi kuadrat diketahui titik potong dengan sumbu x yaitu (x1 , 0) dan (x2 , 0) maka persamaannya adalah f(x) = a(x – x1)(x – x2)
b. Jika suatu fungsi kuadrat diketahui titik baliknya P(p , q), maka persamaannya adalah f(x) = a(x – p)2 + q
Aturan ini dipakai untuk menyusun pertidaksamaan kuadrat jika diketahui gambar daerah penyelesaiannya.

Untuk lebih jelasnya, ikutilah contoh soal berikut ini:


Pada sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat, kedua pertidaksamaan tersebut (linier dan kuadrat) dipadukan dalam satu sistem koordinat Cartesius. Sehingga daerah penyelesaiannya adalah irisan dari daerah penyelesaian pertidaksamaan linier dan pertidaksamaan kuadrat.

Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini:
08. Gambarlah daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 12 dan y ≤ –x2 + 2x + 8 dalam tata koordinat Cartesius,

Jawab
Pertama akan digambar daerah penyelesaian 2x + 3y ≥ 12

Selanjutnya digambar juga daerah penyelesaian y ≤ –x2 + 2x + 8, dengan langkah langkah :
Menentukan tititk potong dengan sumbu-X syarat y = 0
–x2 + 2x + 8 = 0
x2 – 2x – 8 = 0
(x – 4)(x + 2) = 0
x = –2 dan x = 4 . Titik potongnya (–2 0) dan (4, 0)

Menentukan tititk potong dengan sumbu-Y syarat x = 0
y = –x2 + 2x + 8
y = –(0)2 + 2(0) + 8
y = 8 . Titik potongnya (0, 8)

Menentukan titik maksimum fungsi y = –x2 + 2x + 8

Menggambar daerah penyelesaiannya (Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian)

Irisan dari kedua daerah penyelesaian tersebut merupakan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 12 dan y ≤ –x2 + 2x + 8
Gambar daerahnya adalah sebagai berikut:


Komentar